Salam Anak Rantau!!

Salam cinta dari anak rantau sumatra satu ini.

Empat tahun yang menyenangkan, pertama kali menemukan sekumpulan keluarga yang tidak terikat darah. Keluarga yang menjadi andalan ketika kuliah, praktikum, dotanan, organisasi, dan naik gunung.
Empat tahun luar biasa, ketika diajak main dota padahal seumur umur pas SMA gak pernah main dota. Sungguh ketua AMG waktu itu menjebak ane dengan kata-kata "stiker apa itu di helm? copot ae rak wes nek rak melu", dan sekarang ntah kemana helm itu, *diembat orang.
Belom lagi orang orang yang menyebabkan ane bisa begadang sampai pagi, padahal dulu maksimal jam 10 udah ngantuk dan tidur. 
Lalu orang orang yang membuat ane cinta dengan namanya gunung, travelling, dan nonton "jalan-jalan men"
Terima kasih buat pelajaran di gunung.
Guru guru yang mengajari tentang mikro, robot, bahasa pemrograman, interface, dan terjebak dengan betahnya ngorok di kayu lebar di 302 dengan kasur hapid yang menjadi idola. 
Belum lagi kecacatan tim fearless yang membuat kamar penuh dengan asap rokok dan ntah itu di bantal ane udah iler siapa aja yang nempel. 
Lanjut lagi kalo setiap jam makan siang pasti nongkrong di kantin ntah itu ngapain, gosip, bully jepri, ngatain orang. 

Mungkin kalau diterusin bakal ada ratusan baris di halaman blog ini.
Mungkin kenangan ini cuma berlangsung 4 tahun, tapi akan selalu bertahan kalau nggak terjadi apa apa dengan otak ini. 
Ane ucapkan terima kasih banyak ke teman teman yang sudah memberi warna di kehidupan ane selama di semarang. Kehidupan cinta, persahabatan, kepercayaan, dan pengertian kepada ane. Jangan bosen sama ane ya. 
Ane pamit ke Palembang. Maaf kalau selama ini banyak salah, kejahilan, atau kecacatan yang ane lakukan ke teman teman sehingga teman teman terjangkit juga virus cacat dari ane. 
Sukses yang mau sidang, sukses yang ngejar seminar, sukses yang buat bisnis, sukses yang mau ngerencanain nikah, sukses semuanya, oh iya sukses juga yang lagi move on ditinggal pacar. Semoga semuanya dilancarkan oleh Tuhan. 
Kalau ada yang lagi down, inget Man Jadda Wajada, Man Shabara Zhafira ya.

Salam dari anak rantau, Salam Fearless, Salam Cacat~
Rezki Ahmaliansyah
a.k.a ucok
nama rimba : Keren

Semarang - Palembang

Ntah apa yang terjadi dengan diri saya, H-1 Keberangkatan ke Palembang untuk pulang setelah menempuh perjalanan 4 tahun untuk sebuah gelar yang tidak tahu bisa dipertanggung jawabkan atau tidak ini. Seharusnya perasaan ini senang akan bertemu orang tua dan orang tercinta disana. Tapi ada sedikit perasaan sedih di hati. Yap 4 tahun disini, saya menemukan keluarga yang tidak terhubung oleh status darah. Saya punya teman seangkatan 2009 elektro yang menjadi keluarga saya selama ini, saya punya kakak senior dan adik junior dimana tempat saya bertanya soal pelajaran, riset, dan tim robot.

Lalu saya punya teman teman satu teknik, ya berbeda warna jaket himpunan memang, tapi kami disatukan oleh yang namanya keasyikan ketika bercengkrama, sharing apa pun itu. Walau terkadang sharing soal pelajaran yang gak ada elektro banget (gak ngerti), jalan jalan bareng, makan bareng, dipertemukan dimulai LKMM Dasar. Sebuah keluarga yang bertahan sampai sekarang. Ada banyak cerita, mulai dari pertengkaran, senyum, tertawa, dan cinta terjalin mulus dari sebuah hubungan persahabatan. Sampai pada hari senin kemarin keluarga teknik asik kehilangan salah satu kader terbaik negeri ini, yunita indah alias yang sering kami panggil emak. Tidak banyak memang kisah bareng si emak ini, tapi teringat senyum ramah serta sapaannya selalu terdengar di telinga ketika melewati Gedung Kuliah Bersama yang menghubungkan Elektro dan dekanat. Terkadang almarhumah menceritakan apa yang dialaminya kemarin, minggu kemarin, bulan kemarin, atau masa masa menjadi staff BEM FT yang gak tau apa apa hingga saat ini punya anak anak didik, yang sudi mendengarkan petuah petuah dari mulut ini. Selamat Jalan Emak, dirimu akan selalu hidup dalam memory kami.

Setelah ini tim robot, ntah memang dunia teknik tidak akan lepas dari namanya mekanik dan elektro. Ketika dua ilmu ini bergabung terkadang menciptakan sebuah hal yang terkadang wahh banget di dunia engineering. Yap terkadang jurusan kami memang tak akur, sering bentrok ketika Pekan Olah Raga fakultas teknik, atau event laiinya, atau terkadang junior hingga senior saya gontok-gontokan sama anak mesin, tapi mereka yang mengajari saya dan di tim robot ini saya mendapatkan kata "berjuang tanpa batas" waktu, semangat, ilmu yang ada diberikan. Mungkin tidak sebesari tim robot UGM, ITS, atau PENS yang dananya luar biasa untuk bidang ini. Tapi disini di tim robot ini saya menilai tidak selamanya hasil bagus itu yang harus didapatkan, disini saya mendapatkan proses. Proses belajar dari seorang yang sangat bodoh menjadi orang yang cukup mengerti, walaupun tidak sehebat teman teman saya yang luar biasa.

Masih banyak lagi yang ada di kepala ini, ntah di depan sana tantangan apa lagi yang bakal saya hadapi. Sampai Jumpa Elektro, Sampai jumpa Tim Robot, Sampai jumpa Teknik, sampai jumpa Undip. Empat tahun 3 bulan di Semarang, telah memberikan banyak kisah persahabatan yang melekat di pikiran ini.

Terima Kasih Semarang
Semarang saya pamit untuk tantangan besar di Jakarta.
Semoga tetap Man Jadda Wajada
Man Shabara Zhafira
Iza Shadaqal Azmu Wadaha Sabil

Bismillah.

Perubahan Status : Mahasiswa Menjadi Pengangguran

Gundah, panik, dan sedikit depresi, ini yang ane rasakan sekarang. Ketika menginjak semester 8 dimana mungkin ini tahun terakhir buat yang berstatus mahasiswa. Dimana pada semester itu saya ingat berjuang mati matian menyelesaikan tugas akhir ane. Inget perjuangan begadang, pusing sendiri, sidang, dan revisi revisi. Yah semuanya demi menuju sebuah gelar sarjana yang ane janjiin ke orang tua dan keluarga bisa ane raih 4 tahun. Tapi setelah melalu proses besar yang bernama wisuda akhirnya resmi mengubah status mahasiswa menjadi pengangguran itu yang ane rasakan. Sebenarnya ane masih betah pake banget di semarang. Gimana nggak 4 tahun disini ane gak sia sia in banget buat jalin namanya persahabatan. Ntah itu beda jurusan, beda fakultas, sampe beda universitas, sampai ada keluarga angkat juga dengan proses yang terbilang simpel dan gak sengaja. Dimana disini juga belajar mandiri dan keluarga ane cuma teman-teman ane. 


Oke balik lagi ke topik, ntah akhir-akhir ini ada pertanyaan-pertanyaan membuat saya sedikit merasa tersinggung. 
"Kapan cabut lw??"
"Jadi lw kalo udah balik ke Palembang gak ke Semarang lagi??"
"Mau kerja dimana?"

Sebenarnya pertanyaan yang pertama yang bikin nyesek sih. Seolah olah memang perpisahan itu di depan mata. Sebenernya ane juga gak mau lulus lama lama. Tugas Akhir ane pun terbilang gampang banget dibanding temen temen ane. Yah ane cuma ngejar tepat waktu karena alasan mau nemenin ayah sama bunda yang di rumah sendirian. Nasib anak terakhir mungkin. 

Perubahan yang terburu buru ini ane belum kekejar target. Sampe sekarang si fabolous quadcopter pun belum terbang terbang. Belum lagi tuntutan untuk nyari kerja. udah 3 kali ditolak oleh perusahaan multinasional. Mungkin proses hidup, dan memang ketika ada pertemuan pasti ada perpisahan. Sama kayak kalau ada kehidupan, pasti ada kematian. 

Semoga tes tes berikutnya gak ada yang nolak ane ya teman teman. Mungkin curhat seorang pengangguran.. 
-fabolous-

Copyright © / Inspiration

Template by : Urangkurai / powered by :blogger