Salam cinta dari anak rantau sumatra satu ini.
Ntah apa yang terjadi dengan diri saya, H-1 Keberangkatan ke Palembang untuk pulang setelah menempuh perjalanan 4 tahun untuk sebuah gelar yang tidak tahu bisa dipertanggung jawabkan atau tidak ini. Seharusnya perasaan ini senang akan bertemu orang tua dan orang tercinta disana. Tapi ada sedikit perasaan sedih di hati. Yap 4 tahun disini, saya menemukan keluarga yang tidak terhubung oleh status darah. Saya punya teman seangkatan 2009 elektro yang menjadi keluarga saya selama ini, saya punya kakak senior dan adik junior dimana tempat saya bertanya soal pelajaran, riset, dan tim robot.
Lalu saya punya teman teman satu teknik, ya berbeda warna jaket himpunan memang, tapi kami disatukan oleh yang namanya keasyikan ketika bercengkrama, sharing apa pun itu. Walau terkadang sharing soal pelajaran yang gak ada elektro banget (gak ngerti), jalan jalan bareng, makan bareng, dipertemukan dimulai LKMM Dasar. Sebuah keluarga yang bertahan sampai sekarang. Ada banyak cerita, mulai dari pertengkaran, senyum, tertawa, dan cinta terjalin mulus dari sebuah hubungan persahabatan. Sampai pada hari senin kemarin keluarga teknik asik kehilangan salah satu kader terbaik negeri ini, yunita indah alias yang sering kami panggil emak. Tidak banyak memang kisah bareng si emak ini, tapi teringat senyum ramah serta sapaannya selalu terdengar di telinga ketika melewati Gedung Kuliah Bersama yang menghubungkan Elektro dan dekanat. Terkadang almarhumah menceritakan apa yang dialaminya kemarin, minggu kemarin, bulan kemarin, atau masa masa menjadi staff BEM FT yang gak tau apa apa hingga saat ini punya anak anak didik, yang sudi mendengarkan petuah petuah dari mulut ini. Selamat Jalan Emak, dirimu akan selalu hidup dalam memory kami.
Setelah ini tim robot, ntah memang dunia teknik tidak akan lepas dari namanya mekanik dan elektro. Ketika dua ilmu ini bergabung terkadang menciptakan sebuah hal yang terkadang wahh banget di dunia engineering. Yap terkadang jurusan kami memang tak akur, sering bentrok ketika Pekan Olah Raga fakultas teknik, atau event laiinya, atau terkadang junior hingga senior saya gontok-gontokan sama anak mesin, tapi mereka yang mengajari saya dan di tim robot ini saya mendapatkan kata "berjuang tanpa batas" waktu, semangat, ilmu yang ada diberikan. Mungkin tidak sebesari tim robot UGM, ITS, atau PENS yang dananya luar biasa untuk bidang ini. Tapi disini di tim robot ini saya menilai tidak selamanya hasil bagus itu yang harus didapatkan, disini saya mendapatkan proses. Proses belajar dari seorang yang sangat bodoh menjadi orang yang cukup mengerti, walaupun tidak sehebat teman teman saya yang luar biasa.
Masih banyak lagi yang ada di kepala ini, ntah di depan sana tantangan apa lagi yang bakal saya hadapi. Sampai Jumpa Elektro, Sampai jumpa Tim Robot, Sampai jumpa Teknik, sampai jumpa Undip. Empat tahun 3 bulan di Semarang, telah memberikan banyak kisah persahabatan yang melekat di pikiran ini.
Terima Kasih Semarang
Semarang saya pamit untuk tantangan besar di Jakarta.
Semoga tetap Man Jadda Wajada
Man Shabara Zhafira
Iza Shadaqal Azmu Wadaha Sabil
Bismillah.
Gundah, panik, dan sedikit depresi, ini yang ane rasakan sekarang. Ketika menginjak semester 8 dimana mungkin ini tahun terakhir buat yang berstatus mahasiswa. Dimana pada semester itu saya ingat berjuang mati matian menyelesaikan tugas akhir ane. Inget perjuangan begadang, pusing sendiri, sidang, dan revisi revisi. Yah semuanya demi menuju sebuah gelar sarjana yang ane janjiin ke orang tua dan keluarga bisa ane raih 4 tahun. Tapi setelah melalu proses besar yang bernama wisuda akhirnya resmi mengubah status mahasiswa menjadi pengangguran itu yang ane rasakan. Sebenarnya ane masih betah pake banget di semarang. Gimana nggak 4 tahun disini ane gak sia sia in banget buat jalin namanya persahabatan. Ntah itu beda jurusan, beda fakultas, sampe beda universitas, sampai ada keluarga angkat juga dengan proses yang terbilang simpel dan gak sengaja. Dimana disini juga belajar mandiri dan keluarga ane cuma teman-teman ane.
Dua minggu yang lalu terdengar samar samar berita mengenai seorang anak mantan deputi Bank Indonesia. Ane gak peduli awalnya, sampai temen ane ngasih link tentang siapa sosok dari istri sang anak mantan deputi BI ini, sumbernya adalah blog mas Saptuari Sugiharto, pemilik kedai digital ini menceritakan detil asal usul dari seorang Putri yang dikenalnya lewat facebook. Barulah ane peduli dengan kisah cinta seorang anak mantan deputi BI ini.
----------------------------------------------------------------------------------------------------------
Putri Herlina namanya, seorang anak yang dilahirkan 25 tahun lalu, tanpa lengan dan ditinggal orang tuanya di rumah sakit. Mungkin mereka meninggalkannya karena mereka malu punya anak yang tidak punya tangan. Bahagia sempat terbersit ketika ada seseorang yang mengambilnya dari rumah sakit, bukan untuk dirawat, tapi untuk memanfaatkannya untuk menarik hati orang untuk memberi uang. Orang tersebut meletakkan bayi itu di kardus, di bawah terik matahari, dan tidak dirawat dengan baik. Sampai sosok malaikat datang dengan wujud manusia bernama bu Naryo dan suaminya yang merawat Putri di panti asuhan. Layaknya anak sendiri. bu Naryo memberikan ketulusan dalam merawat Putri. Hingga Putri menjadi seorang gadis yang mandiri. Mungkin Allah tidak memberikannya dua tangan, tapi Allah memberikan sesuatu yang hebat, yaitu mental dan kaki yang kuat serta lentur dalam melakukan aktifitas. Semua kegiatan dilakukan dengan kaki, mencuci hingga gosok gigi putri kecil lakukan layaknya dia punya dua tangannya.
Putri Sewaktu Kecil |
Putri Menggosok giginya sendiri |
Putri sedang Membantu Menyapu Halaman |
Putri sedang menulis dengan kakinya |
"Hebat", kata itu lah yang berputar putar di kepala ane. Dari semua yang dia lakukan selama 24 tahun tanpa tangan, dan selalu ingin membahagiakan Bu Naryo yang bukan merupakan ibu kandungnya ini lah yang membuat ane kagum.
Putri sedang membantu di bagian Administrasi Panti Asuhan |
Putri bersama "sang Malaikat" Bu Naryo |
“wahai anakku, engkaulah lelaki itu.. engkaulah yang dipilih Allah untuk menemani wanita luar biasa ini. Engkaulah yang Allah percaya duduk, berdiri, berjalan disampingnya selamanya. Jadikan ini sebagai ibadahmu, pahala tak berkesudahan hingga akhir hayatmu..”
Ketika Pernikahan dengan Reza |
Ada dua hal hebat yang bisa kita petik, yaitu tentang cinta yang tulus dan mensyukuri apapun yang terjadi pada diri kita.
Sampai tanggal 30 Oktober ini ane nonton di Hitam Putih, dan cerita sama abang burjonya, Eh ada orang nyeletuk "itu cowoknya goblok atau gimana ya bang, banyak duit, masih muda, tapi mau sama orang cacat". Ane geleng geleng mendengar perkataan orang ini. Memang kehidupan ini banyak banget tipe orang, dan ane ketemu juga dengan tipe orang yang kayak gini.
Semoga ane dan cowok-cowok yang membaca tulisan ini gak jadi orang kayak yang ane temuin di burjo ini. Karena cinta itu memang gak butuh fisik sempurna, ketika semua sifat perempuan itu cocok dengan diri ente para cowok, gak peduli fisik, umur, dan perkataan orang, ya tetap harus diperjuangin. Selama yakin dia bisa diperjuangin. Tapi ya kalau mau nikah siapin diri dulu, dan perbaiki diri, karena perempuan yang baik baik itu buat lelaki yang baik baik.
Lalu yang terakhir mari kita bersyukur dengan apa pun yang terjadi dalam kehidupan kita, karena sabar itu sesuatu yang luar biasa ketika dibiasakan dan nanti Insya Allah, Allah akan memberikan balasannya untuk orang yang sabar. Jangan pantang menyerah dengan semua cobaan dalam hidup ini.
*tulisan sebelum tidur*
oke ane tidur dulu gan besok mau wisuda, sukses buat kita semua ya.. salam fearless!!
Dua mantra,
Pada saat pengerjaan tugas akhir ntah mantra man jadda wajada selalu terngiang di pikiran ini. Ntah berapa kali merasa putus asa dengan tugas akhir ini, pikiran dalam membandingkan judul tugas akhir punya teman, semuanya terlihat wah, beda dengan punya ane.. Putus asa akan ketakutan gak selesai pada waktu deadline, belom lagi dihakimi oleh pembimbing soal tata bahasa yang berantakan. Semuanya disingkirkan oleh mantra man jadda wajada, semangat orang tua, semangat orang yang tersayang, dan semua teman teman yang sama sama berjuang demi sebuah gelar.
Lalu masalah lulus cepat??
Nggak terlalu masalah kita mau lulus kapan sebenarnya, ketika kita semasa menjadi mahasiswa pernah membanggakan, apapun itu. Asal gak terlibat janji sama orang tua di awal kuliah seperti saya ini. Saya akan lulus 4 tahun. Itu yang ane ucapin ke ortu dan keluarga ane. Kalau gak di selesain 4 tahun, ya ane anggap ini dosa. Jadi lah mahasiswa yang nyaman, serius tapi santai, punya temen banyak, pernah travelling, dan tetap membanggakan orang tua. Semuanya harus diselesaikan dengan Man Jadda wajada (Barang siapa yang bersungguh sungguh akan berhasil).
Ternyata sebuah mantra ini gak cukup untuk melewati hidup ini. Oke anda sudah sidang dan sudah dapat gelar S.T, tapi pada kenyataannya anda masih mengurusi yang namanya format tugas akhir, revisi, dan lain lain. Masuk ke kata revisi, ane dapat pelajaran hidup yang luar biasa. Oke teman teman ane setelah sidang ada yang tanpa revisi (mungkin sebelum sidang mereka sudah dapat pelajaran hidup dari pembimbing), ada yang revisiannya cepat, ada juga yang lama, tapi ada juga yang lama banget (nah, ane masuk yang di sini nih).
Sepertinya khusus untuk konsentrasi ane yang 2009 bakal dengan dosen yang perfeksionis ini, tapi pelupa. Ya gimana gak perfeksionis, ditumpukkan banyak kata, kalimat, dan paragraf yang ane baca tiap hari ini, beliau pasti dapet salah dari penulisan ane. Mulai kata hubung ada di awal kalimat, kata gak baku, kata asing belum diitalic, sampai kurang titik di ujung kalimat pun beliau tahu dimana yang salah. Padahal beliau gak buka laporan ane halaman demi halaman, cuma ambil sample halaman beberapa trus bilang "nah ini masih salah", pada saat itu ane cuma bisa nunduk dan ngomong dalam hati, "yah ada yang salah". Setiap beliau ada di kampus ane dan teman teman datang ke beliau dan sampai 10 kali.
Awalnya ane mikirnya negatif, marah, dan sedikit depresi. Tapi setelah makin ke sini dan ngomong sama pembimbing, dan pembimbing cuma bilang "dipikir positifnya aja, pasti di balik ini ada sesuatu yang menarik dan ada pelajaran di dalamnya". Mendapat nasihat itu, ane kayak disiram air dingin. Ane adalah orang yang gak teliti, gak sabaran, buru buru, gak nyantai. Tapi dengan dapet pelajaran ini ane baru sadar manfaat mantra yang kedua Man Shabara Zhafira (Siapa yang bersabar akan beruntung). Mulai ane teliti semua laporan dibantu teman ane sampai dapat banyak kata atau kalimat yang salah. Maju lagi, revisi lagi ternyata.
Sampai ntah yang ke berapa kalinya ane maju, ane akhirnya dapat tanda tangan beliau (walaupun masih ada 3 kata yang salah).
Hidup kita gak berhenti ketika mendapat gelar sarjana, hidup kita berhenti ketika kita sudah dapet gelar yang luar biasa nanti yaitu "almarhum". Jangan lupa ibadahnya dan kesehatan ketika sibuk dengan mengejar gelar.
Hujan dan bau tanah malam ini membawa pikiran ini melayang ke 4 tahun yang lalu. Kisah puzzle kehidupan yang luar biasa mendidik untuk seorang seperti aku ini.
Hey Inspiration long time not see you. now i want give one song that can boost my mood.
masa bahagia yang t'lah terukir indah
dihatiku...
# Satu masa t'lah kulewati
satu impian t'lah ku raih untukmu
ayah bundaku
namun kasihmu bagai puisi
hangat senyumu menerangi jiwaku
selamanya...
* perjalananku bagai cerita yang tak mungkin
berakhir bahagia tanpa doamu
reff :
tiada tempat yang paling indah
selain rumah kita
tiada masa yang paling indah
selain bersama mereka yang tercinta
bawalah aku kembali kemasa kecilku dulu
dan biarlah kukenang rasa itu
sebagai pelepas rinduku
Cinta itu seperti matahari
Ia tak pernah ingkar janji
Selalu terbit di pagi hari
Menggantikan gelapmu dalam malam
Cinta itu seperti matahari
Selalu setia, terbit di ufuk timur
dan tenggelam di ufuk barat
Matahari tak pernah mengeluh,
Ia akan berdiri tegak menantang galaksi
meski kau mencaci
karena terlalu terik menyinarimu
Seperti itulah cintaku menjagamu
Menjaga dari setiap terpaan dan cacian
yang datang kepadamu
Cintaku kepadamu seperti matahari
Bintang yang sesungguhnya, pemilik terang
yang mengajarimu kesempurnaan
by :
Yap ini lanjutan dari Part 1..
6 September 2012.
7 September 2012
Ulang tahun ane nih broo... haha ulang tahun di kalimati
akhirnya kami pulang dengan kereta tanggal 9 September 2012..
Tunjuk satu titik tujuan kita
Taruh tujuan itu didepan mata
Biarkan tetap menggantung di depan mata kita
Biarkan dia seperti itu agar kita terus mengejarnya.
Mengejar mimpi itu tanpa henti
Sekarang bukan sesuatu yang sia-sia kita lakukan
Tapi tangan yang harus bekerja lebih banyak
Kaki yang terus melangkah ke depan
Otak yang selalu berfikir
Semangat yang Tidak boleh hilang
Kebersamaan bersama sahabat yang wajib dipertahankan
Mulut yang akan lebih sering berdoa
serta Janji yang harus dipenuhi kepada orang yang kita sayangi.
Terima kasih Tuhan
Terima kasih Philar, dan sahabat2nya.
Terima kasih Kacamata Bertangkai tunggal.
Semeru, the best moment in my life in 2012.
3-10 September 2012
_fabolous_