Salam Anak Rantau!!

Salam cinta dari anak rantau sumatra satu ini.

Empat tahun yang menyenangkan, pertama kali menemukan sekumpulan keluarga yang tidak terikat darah. Keluarga yang menjadi andalan ketika kuliah, praktikum, dotanan, organisasi, dan naik gunung.
Empat tahun luar biasa, ketika diajak main dota padahal seumur umur pas SMA gak pernah main dota. Sungguh ketua AMG waktu itu menjebak ane dengan kata-kata "stiker apa itu di helm? copot ae rak wes nek rak melu", dan sekarang ntah kemana helm itu, *diembat orang.
Belom lagi orang orang yang menyebabkan ane bisa begadang sampai pagi, padahal dulu maksimal jam 10 udah ngantuk dan tidur. 
Lalu orang orang yang membuat ane cinta dengan namanya gunung, travelling, dan nonton "jalan-jalan men"
Terima kasih buat pelajaran di gunung.
Guru guru yang mengajari tentang mikro, robot, bahasa pemrograman, interface, dan terjebak dengan betahnya ngorok di kayu lebar di 302 dengan kasur hapid yang menjadi idola. 
Belum lagi kecacatan tim fearless yang membuat kamar penuh dengan asap rokok dan ntah itu di bantal ane udah iler siapa aja yang nempel. 
Lanjut lagi kalo setiap jam makan siang pasti nongkrong di kantin ntah itu ngapain, gosip, bully jepri, ngatain orang. 

Mungkin kalau diterusin bakal ada ratusan baris di halaman blog ini.
Mungkin kenangan ini cuma berlangsung 4 tahun, tapi akan selalu bertahan kalau nggak terjadi apa apa dengan otak ini. 
Ane ucapkan terima kasih banyak ke teman teman yang sudah memberi warna di kehidupan ane selama di semarang. Kehidupan cinta, persahabatan, kepercayaan, dan pengertian kepada ane. Jangan bosen sama ane ya. 
Ane pamit ke Palembang. Maaf kalau selama ini banyak salah, kejahilan, atau kecacatan yang ane lakukan ke teman teman sehingga teman teman terjangkit juga virus cacat dari ane. 
Sukses yang mau sidang, sukses yang ngejar seminar, sukses yang buat bisnis, sukses yang mau ngerencanain nikah, sukses semuanya, oh iya sukses juga yang lagi move on ditinggal pacar. Semoga semuanya dilancarkan oleh Tuhan. 
Kalau ada yang lagi down, inget Man Jadda Wajada, Man Shabara Zhafira ya.

Salam dari anak rantau, Salam Fearless, Salam Cacat~
Rezki Ahmaliansyah
a.k.a ucok
nama rimba : Keren

Semarang - Palembang

Ntah apa yang terjadi dengan diri saya, H-1 Keberangkatan ke Palembang untuk pulang setelah menempuh perjalanan 4 tahun untuk sebuah gelar yang tidak tahu bisa dipertanggung jawabkan atau tidak ini. Seharusnya perasaan ini senang akan bertemu orang tua dan orang tercinta disana. Tapi ada sedikit perasaan sedih di hati. Yap 4 tahun disini, saya menemukan keluarga yang tidak terhubung oleh status darah. Saya punya teman seangkatan 2009 elektro yang menjadi keluarga saya selama ini, saya punya kakak senior dan adik junior dimana tempat saya bertanya soal pelajaran, riset, dan tim robot.

Lalu saya punya teman teman satu teknik, ya berbeda warna jaket himpunan memang, tapi kami disatukan oleh yang namanya keasyikan ketika bercengkrama, sharing apa pun itu. Walau terkadang sharing soal pelajaran yang gak ada elektro banget (gak ngerti), jalan jalan bareng, makan bareng, dipertemukan dimulai LKMM Dasar. Sebuah keluarga yang bertahan sampai sekarang. Ada banyak cerita, mulai dari pertengkaran, senyum, tertawa, dan cinta terjalin mulus dari sebuah hubungan persahabatan. Sampai pada hari senin kemarin keluarga teknik asik kehilangan salah satu kader terbaik negeri ini, yunita indah alias yang sering kami panggil emak. Tidak banyak memang kisah bareng si emak ini, tapi teringat senyum ramah serta sapaannya selalu terdengar di telinga ketika melewati Gedung Kuliah Bersama yang menghubungkan Elektro dan dekanat. Terkadang almarhumah menceritakan apa yang dialaminya kemarin, minggu kemarin, bulan kemarin, atau masa masa menjadi staff BEM FT yang gak tau apa apa hingga saat ini punya anak anak didik, yang sudi mendengarkan petuah petuah dari mulut ini. Selamat Jalan Emak, dirimu akan selalu hidup dalam memory kami.

Setelah ini tim robot, ntah memang dunia teknik tidak akan lepas dari namanya mekanik dan elektro. Ketika dua ilmu ini bergabung terkadang menciptakan sebuah hal yang terkadang wahh banget di dunia engineering. Yap terkadang jurusan kami memang tak akur, sering bentrok ketika Pekan Olah Raga fakultas teknik, atau event laiinya, atau terkadang junior hingga senior saya gontok-gontokan sama anak mesin, tapi mereka yang mengajari saya dan di tim robot ini saya mendapatkan kata "berjuang tanpa batas" waktu, semangat, ilmu yang ada diberikan. Mungkin tidak sebesari tim robot UGM, ITS, atau PENS yang dananya luar biasa untuk bidang ini. Tapi disini di tim robot ini saya menilai tidak selamanya hasil bagus itu yang harus didapatkan, disini saya mendapatkan proses. Proses belajar dari seorang yang sangat bodoh menjadi orang yang cukup mengerti, walaupun tidak sehebat teman teman saya yang luar biasa.

Masih banyak lagi yang ada di kepala ini, ntah di depan sana tantangan apa lagi yang bakal saya hadapi. Sampai Jumpa Elektro, Sampai jumpa Tim Robot, Sampai jumpa Teknik, sampai jumpa Undip. Empat tahun 3 bulan di Semarang, telah memberikan banyak kisah persahabatan yang melekat di pikiran ini.

Terima Kasih Semarang
Semarang saya pamit untuk tantangan besar di Jakarta.
Semoga tetap Man Jadda Wajada
Man Shabara Zhafira
Iza Shadaqal Azmu Wadaha Sabil

Bismillah.

Perubahan Status : Mahasiswa Menjadi Pengangguran

Gundah, panik, dan sedikit depresi, ini yang ane rasakan sekarang. Ketika menginjak semester 8 dimana mungkin ini tahun terakhir buat yang berstatus mahasiswa. Dimana pada semester itu saya ingat berjuang mati matian menyelesaikan tugas akhir ane. Inget perjuangan begadang, pusing sendiri, sidang, dan revisi revisi. Yah semuanya demi menuju sebuah gelar sarjana yang ane janjiin ke orang tua dan keluarga bisa ane raih 4 tahun. Tapi setelah melalu proses besar yang bernama wisuda akhirnya resmi mengubah status mahasiswa menjadi pengangguran itu yang ane rasakan. Sebenarnya ane masih betah pake banget di semarang. Gimana nggak 4 tahun disini ane gak sia sia in banget buat jalin namanya persahabatan. Ntah itu beda jurusan, beda fakultas, sampe beda universitas, sampai ada keluarga angkat juga dengan proses yang terbilang simpel dan gak sengaja. Dimana disini juga belajar mandiri dan keluarga ane cuma teman-teman ane. 


Oke balik lagi ke topik, ntah akhir-akhir ini ada pertanyaan-pertanyaan membuat saya sedikit merasa tersinggung. 
"Kapan cabut lw??"
"Jadi lw kalo udah balik ke Palembang gak ke Semarang lagi??"
"Mau kerja dimana?"

Sebenarnya pertanyaan yang pertama yang bikin nyesek sih. Seolah olah memang perpisahan itu di depan mata. Sebenernya ane juga gak mau lulus lama lama. Tugas Akhir ane pun terbilang gampang banget dibanding temen temen ane. Yah ane cuma ngejar tepat waktu karena alasan mau nemenin ayah sama bunda yang di rumah sendirian. Nasib anak terakhir mungkin. 

Perubahan yang terburu buru ini ane belum kekejar target. Sampe sekarang si fabolous quadcopter pun belum terbang terbang. Belum lagi tuntutan untuk nyari kerja. udah 3 kali ditolak oleh perusahaan multinasional. Mungkin proses hidup, dan memang ketika ada pertemuan pasti ada perpisahan. Sama kayak kalau ada kehidupan, pasti ada kematian. 

Semoga tes tes berikutnya gak ada yang nolak ane ya teman teman. Mungkin curhat seorang pengangguran.. 
-fabolous-

Perjuangkan Cinta Tulus Anda!

Dua minggu yang lalu terdengar samar samar berita mengenai seorang anak mantan deputi Bank Indonesia. Ane gak peduli awalnya, sampai temen ane ngasih link tentang siapa sosok dari istri sang anak mantan deputi BI ini, sumbernya adalah blog mas Saptuari Sugiharto, pemilik kedai digital ini menceritakan detil asal usul dari seorang Putri yang dikenalnya lewat facebook. Barulah ane peduli dengan kisah cinta seorang anak mantan deputi BI ini.
----------------------------------------------------------------------------------------------------------
Putri Herlina namanya, seorang anak yang dilahirkan 25 tahun lalu, tanpa lengan dan ditinggal orang tuanya di rumah sakit. Mungkin mereka meninggalkannya karena mereka malu punya anak yang tidak punya tangan. Bahagia sempat terbersit ketika ada seseorang yang mengambilnya dari rumah sakit, bukan untuk dirawat, tapi untuk memanfaatkannya untuk menarik hati orang untuk memberi uang. Orang tersebut meletakkan bayi itu di kardus, di bawah terik matahari, dan tidak dirawat dengan baik. Sampai sosok malaikat datang dengan wujud manusia bernama bu Naryo dan suaminya yang merawat Putri di panti asuhan. Layaknya anak sendiri. bu Naryo memberikan ketulusan dalam merawat Putri. Hingga Putri menjadi seorang gadis yang mandiri. Mungkin Allah tidak memberikannya dua tangan, tapi Allah memberikan sesuatu yang hebat, yaitu mental dan kaki yang kuat serta lentur dalam melakukan aktifitas. Semua kegiatan dilakukan dengan kaki, mencuci hingga gosok gigi putri kecil lakukan layaknya dia punya dua tangannya.

Putri Sewaktu Kecil
Putri Menggosok giginya sendiri
Putri menjadi sosok kakak yang disegani oleh penghuni panti asuhan, membantu bu Naryo dilakukannya setiap hari dalam merawat adik-adiknya di panti asuhan. Membantu menyapu, menyiapkan makanan, dan mengajari belajar. Putri tidak pernah malu terhadap apa yang terjadi kepadanya. Tidak punya tangan memang menjadi kekurangannya, tapi dia selalu berpikir Allah pasti memberikan Putri kelebihan. Terbukti niat, kemandirian, dan percaya diri yang tinggi adalah sesuatu kelebihan yang dimiliki Putri. Layaknya orang yang normal, Putri tetap bisa melakukan aktifitas dan pekerjaannya. Membantu Bu Naryo adalah aktifitas rutinnya di panti asuhan, sebagai bentuk rasa terima kasihnya.
Putri sedang Membantu Menyapu Halaman
Putri sedang menulis dengan kakinya

"Hebat", kata itu lah yang berputar putar di kepala ane. Dari semua yang dia lakukan selama 24 tahun tanpa tangan, dan selalu ingin membahagiakan Bu Naryo yang bukan merupakan ibu kandungnya ini lah yang membuat ane kagum.
Putri sedang membantu di bagian Administrasi Panti Asuhan
Putri bersama "sang Malaikat" Bu Naryo 
Hingga Reza datang menjemput Putri untuk dinikahi. Sebagaimana diceritakan oleh reza, awalnya orang tua Reza kaget kalau Reza punya pacar seorang yang secara fisik mempunyai kekurangan. Tapi akhirnya luluh, orang tuanya sadar, yang menjalani hidup adalah anaknya, berhak memilih. Sampai ada kalimat yang membuat terharu dari sang ibu ke Reza pada saat pernikahannya, ini juga dikutip oleh bos besar Kedai Digital ini.

“wahai anakku, engkaulah lelaki itu.. engkaulah yang dipilih Allah untuk menemani wanita luar biasa ini. Engkaulah yang Allah percaya duduk, berdiri, berjalan disampingnya selamanya. Jadikan ini sebagai ibadahmu, pahala tak berkesudahan hingga akhir hayatmu..”
Ketika Pernikahan dengan Reza
Pernikahan Putri Herlina dan Reza (Sumber foto: http://saptuari.blogspot.com/2013/10/tuhan-maha-sutradara.html)
Menikah adalah ibadah dan Allah memang sosok perencana yang luar biasa. Allah berikan cobaan kepada Putri hidup tanpa lengan dan dia tidak pernah merasa malu, mandiri, dan bisa berbaur dengan semua orang. Ketiga hal ini yang menjadikan hati anak mantan Deputi BI ini kepincut untuk menikahi Putri.

Ada dua hal hebat yang bisa kita petik, yaitu tentang cinta yang tulus dan mensyukuri apapun yang terjadi pada diri kita.

Sampai tanggal 30 Oktober ini ane nonton di Hitam Putih, dan cerita sama abang burjonya, Eh ada orang nyeletuk "itu cowoknya goblok atau gimana ya bang, banyak duit, masih muda, tapi mau sama orang cacat". Ane geleng geleng mendengar perkataan orang ini. Memang kehidupan ini banyak banget tipe orang, dan ane ketemu juga dengan tipe orang yang kayak gini.

Semoga ane dan cowok-cowok yang membaca tulisan ini gak jadi orang kayak yang ane temuin di burjo ini. Karena cinta itu memang gak butuh fisik sempurna, ketika semua sifat perempuan itu cocok dengan diri ente para cowok, gak peduli fisik, umur, dan perkataan orang, ya tetap harus diperjuangin. Selama yakin dia bisa diperjuangin. Tapi ya kalau mau nikah siapin diri dulu, dan perbaiki diri, karena perempuan yang baik baik itu buat lelaki yang baik baik.

Lalu yang terakhir mari kita bersyukur dengan apa pun yang terjadi dalam kehidupan kita, karena sabar itu sesuatu yang luar biasa ketika dibiasakan dan nanti Insya Allah, Allah akan memberikan balasannya untuk orang yang sabar. Jangan pantang menyerah dengan semua cobaan dalam hidup ini.

*tulisan sebelum tidur*
oke ane tidur dulu gan besok mau wisuda, sukses buat kita semua ya.. salam fearless!!

Dua Mantra, Teman-Teman, dan sebuah Gelar

Dua mantra,
Pada saat pengerjaan tugas akhir ntah mantra man jadda wajada selalu terngiang di pikiran ini. Ntah berapa kali merasa putus asa dengan tugas akhir ini, pikiran dalam membandingkan judul tugas akhir punya teman, semuanya terlihat wah, beda dengan punya ane.. Putus asa akan ketakutan gak selesai pada waktu deadline, belom lagi dihakimi oleh pembimbing soal tata bahasa yang berantakan. Semuanya disingkirkan oleh mantra man jadda wajada, semangat orang tua, semangat orang yang tersayang, dan semua teman teman yang sama sama berjuang demi sebuah gelar.


Sedikit demi sedikit, akhirnya mampu membuat pembimbing 1 dan 2 untuk menandatangani proposal dan laporan. Revisi? jangan anggap ini sebuah malapetaka yang bakal mengakhiri hidup kita. Perjalanan untuk mendapat tanda tangan itu gak bakal tercapai, kalau kita mudah bosan dengan tugas akhir kita ini, refreshing boleh, tapi jangan terlalu ditinggal. Deadline masih lama?? ini pikiran orang indonesia yang jelek, oke gak masalah kalau kita sibuk dengan dua sampai tiga kegiatan, seperti riset, kerja, dan membiayai orang tua. Tiga hal tersebut adalah pengecualian, karena mereka menurut ane adalah orang-orang yang hebat karena menyelesaikan amanah yang ada pada dirinya..

Lalu masalah lulus cepat??
Nggak terlalu masalah kita mau lulus kapan sebenarnya, ketika kita semasa menjadi mahasiswa pernah membanggakan, apapun itu. Asal gak terlibat janji sama orang tua di awal kuliah seperti saya ini. Saya akan lulus 4 tahun. Itu yang ane ucapin ke ortu dan keluarga ane. Kalau gak di selesain 4 tahun, ya ane anggap ini dosa. Jadi lah mahasiswa yang nyaman, serius tapi santai, punya temen banyak, pernah travelling, dan tetap membanggakan orang tua. Semuanya harus diselesaikan dengan Man Jadda wajada (Barang siapa yang bersungguh sungguh akan berhasil).

Ternyata sebuah mantra ini gak cukup untuk melewati hidup ini. Oke anda sudah sidang dan sudah dapat gelar S.T, tapi pada kenyataannya anda masih mengurusi yang namanya format tugas akhir, revisi, dan lain lain. Masuk ke kata revisi, ane dapat pelajaran hidup yang luar biasa. Oke teman teman ane setelah sidang ada yang tanpa revisi (mungkin sebelum sidang mereka sudah dapat pelajaran hidup dari pembimbing), ada yang revisiannya cepat, ada juga yang lama, tapi ada juga yang lama banget (nah, ane masuk yang di sini nih).

Sepertinya khusus untuk konsentrasi ane yang 2009 bakal dengan dosen yang perfeksionis ini, tapi pelupa. Ya gimana gak perfeksionis, ditumpukkan banyak kata, kalimat, dan paragraf yang ane baca tiap hari ini, beliau pasti dapet salah dari penulisan ane. Mulai kata hubung ada di awal kalimat, kata gak baku, kata asing belum diitalic, sampai kurang titik di ujung kalimat pun beliau tahu dimana yang salah. Padahal beliau gak buka laporan ane halaman demi halaman, cuma ambil sample halaman beberapa trus bilang "nah ini masih salah", pada saat itu ane cuma bisa nunduk dan ngomong dalam hati, "yah ada yang salah". Setiap beliau ada di kampus ane dan teman teman datang ke beliau dan sampai 10 kali.


Awalnya ane mikirnya negatif, marah, dan sedikit depresi. Tapi setelah makin ke sini dan ngomong sama pembimbing, dan pembimbing cuma bilang "dipikir positifnya aja, pasti di balik ini ada sesuatu yang menarik dan ada pelajaran di dalamnya". Mendapat nasihat itu, ane kayak disiram air dingin. Ane adalah orang yang gak teliti, gak sabaran, buru buru, gak nyantai. Tapi dengan dapet pelajaran ini ane baru sadar manfaat mantra yang kedua Man Shabara Zhafira (Siapa yang bersabar akan beruntung). Mulai ane teliti semua laporan dibantu teman ane sampai dapat banyak kata atau kalimat yang salah. Maju lagi, revisi lagi ternyata.
Sampai ntah yang ke berapa kalinya ane maju, ane akhirnya dapat tanda tangan beliau (walaupun masih ada 3 kata yang salah).

Mungkin pesan beliau adalah ketika mahasiswa yang lulus dari elektro ini, bisa menjadi lulusan yang punya kemampuan, teliti, gak buru buru, dan jelas sabar. Karena memang ketika kita lihat semua tindakan walaupun segigih apa pun, sehebat apa pun seorang manusia, kalau gak teliti dan gak sabar, mungkin kita udah gagal, dan depresi atau putus asa. Ini baru tugas akhir untuk mendapat sebuah gelar. Lakukan dengan baik, sedikit demi sedikit, positif thinking, dan jadikan semuanya pelajaran. Tapi jangan lupa untuk trus berdoa dalam kondisi apa pun itu.
Hidup kita gak berhenti ketika mendapat gelar sarjana, hidup kita berhenti ketika kita sudah dapet gelar yang luar biasa nanti yaitu "almarhum". Jangan lupa ibadahnya dan kesehatan ketika sibuk dengan mengejar gelar.

Elektro, 2009, 4 tahun yang Luar biasa

Hujan dan bau tanah malam ini membawa pikiran ini melayang ke 4 tahun yang lalu. Kisah puzzle kehidupan yang luar biasa mendidik untuk seorang seperti aku ini.


4 tahun yang lalu...
Menggerutu, itu kerjaanku setiap hari, bagaimana tidak keinginan menjadi pahlawan yang bisa menyembuhkan pasien sirna. Lalu keinginanku yang ketiga untuk kuliah di 'kota pelajar' indonesia juga sirna. Yang ada hanya sebuah universitas yang bernama Diponegoro, yang baru aku kenal saat ujian masuk. Memilih jurusannya pun tidak sesuai keinginan awal. memang aku dahulu ingin masuk fakultas kedokteran, namun dengan biaya yang minim gak mungkin sanggup sampai lulus. Lalu pilihan kedua adalah teknik industri. Setiap tes aku memilih teknik industri sebagai pilihan pertama. Tapi Allah membawa ku ke sebuah jalan yang gelap, yang mungkin ini kelemahan ku saat SMA, yaitu Elektro. Sebenarnya ilmu fisika kelistrikan jadi kelemahanku di SMA. 

Datang ke sebuah kota bernama semarang ini, tanpa orang tua dan keluarga, cuma dengan teman dan kakakku, memulai kehidupan yang baru tentu cari tempat tinggal. Dapat sebuah kos berukuran 2,75 x 2,75 meter. Dengan ibu kos dan keluarga yang ramah. 

26 Agustus 2009
Mulailah kehidupanku di dunia perkuliahan. Mungkin kalau orang ngeliat postur tubuh kecil mungil, masih bisa lah jadi siswa SMP. Upacara di Lapangan bola, acara itu bernama PMB universitas, lalu lanjut ke PMB fakultas, dan yang ketiga, jeng jeng... PMB jurusan berbeda sekali dengan kedua PMB sebelumnya. Di gedung Sudarto masih ingat, yang pertama kali bersalaman dan kenalan adalah M.Danang Nuralamsyah, S.T. PMB bareng dan wisuda gak bareng. haha.. karena aku kalah beberapa bulan dibanding dia. 

Kembali ke PMB jurusan, karena mendapat selebaran bertulisan, potongan rambut harus sama, dan berangkat bersama sama. danang pun menitipkan motor di kosku. lalu jalan ke sudarto. Dan pagi itu ternyata menjadi kesalahan buat kami. 'bareng2' maksudnya adalah bareng seangkatan. karena awalnya gak tau muka muka anak elektro seangkatanku itu gimana. (*walau sekarang sudah hapal pake banget sampe ke sifat dan kegiatannya). Akhirnya aku, danang, dan yang lain dibariskan karena gak bareng ke gedung elektronya dengan yang lain. *sebenarnya salah siapa juga bingung, namanya baru. hahaha. (ini pikiranku dulu karena masih cupu, pikiran anak SMA). Kami pun diceramahin, sampai rombongan elektro 2009 yang sebenarnya datang. 

Dibariskan lah ke atas, (lapangan gedung B). disana dibagi kelompok dan dibagi games. Lalu kelompokku ada aku, rico (STAN), haikal (FKG Unpad), febri, fahmi, jaya, agung, ahmad adi, dan andi. Berbagai acara, mulai perkenalan angkatan sampai pemilihan koordinator, waktu itu ery (*lebih tepatnya om ery sih, dia sebenarnya angkatan 2006 ntah kenapa dia masuk 2009). 

Bulan pun berlalu, banyak acara kami lalui, GOM, GOS (gathering on saturday), susur sungai, sampai bikin acaara yang namanya sarah sehan. aku kepilih jadi ketua acara *ntah ketua atau nggak, lupa. Pengalaman tak terlupakan adalah pada saat minta perizinan dosen. Pada saat itu bagian akademik jurusan adalah bapak Budi. Pengalaman menarik dengan beliau, aku dan temanku gilang berniat menghadap beliau dan mengajukan proposal. Jelas karena maba, kami gak tau pak budi itu yang mana. sampai akhirnya tahu ruangan beliau dimana. Dan ada bapak salah satu ruang di lantai 3, lalu kami nanya :
"Pak budi nya yang mana ya pak"
"Coba tanya bapak yang sebelah", jawab beliau.
Lagi mau siap-siap foto angkatan

Habis nyelenggarain inagurasi


Kami pun ke meja sebelah. dan menannyakan hal yang sama.
Beliau pun menjawab "Yang kalian tanya tadi ya itu pak Budi". 
Malu memang rasanya. tapi karena tugas ya tetap harus menghadap beliau. Sampai keluar kami pun ketawa. Pengalaman pertama di dunia organisasi. 
Tapi sampai sekarang pak budi menjadi dosen favorit, mulai dari pembimbing KP sampai TA (bersama pak aris) beliau lah yang membimbing aku menyelesaikan study di elektro. 
Sampai akhirnya kami mendapat nama angkata, E-Goldwin, nama ini dari ide saudara Abdurrahman Ghifari, S.T yang waktu itu menjabat sebagai koordinator, *yang nantinya orang ini jadi ketua HM Elektro. 

Mulai hari itu sebuah kisah tentang E-Goldwin banyak tersimpan di kepala ini. Cinta, Kepercayaan, Persahabatan, Kenangan, Amarah, Senyum, Bahagia, dan Kesedihan. Semuanya sudah dirasakan untuk membangun nama E-Goldwin yang luar biasa. 

Lambang E-Goldwin nih. 

Kalau dulu nyanyi mars angkatan, harus ada suara Paul :
"Mars Angkatan 2009 mulai"

Kami elektro 2009
Masa lalu berganti masa depan
Semua tantangan yang kami lewati menjadi pengalaman tak terganti
Prestasi diusahakan unggul
Persaudaraan tetap kita rangkul
Tidak lupa berdoa kepada Tuhan Maha Esa
Elektro Selalu Jaya.

Yap aku sangat bersyukur masuk elektro, karena ini rencana Allah, dan aku yakin itu rencana terbaik sampai bisa ke masa sekarang. Punya teman-teman yang luar biasa, banyak sekali yang mengajari, dari senior2, AMG, HME, PHILAR, EWS, Tim Robot (Dewi Lanjar dan Dipo Scratch). 
Terima kasih semuanya.

Rafting bareng Philar n friends
Gedong Songo anniversary E-Goldwin ke 2


Anniversary E-Goldwin ke-3

9 summers 10 autumns- bawalah aku-

Hey Inspiration long time not see you. now i want give one song that can boost my mood. 

Nah lagu ini diambil dari film 9 summers 10 autumns. sebuah film yang bercerita tentang motivasi seorang anak yang tidak mampu, namum mampu membuktika ke semua orang kalo dia bisa membanggakan kedua orang tuanya dengan kesuksesan yang diraih di benua lain..

Kembali ke topik, lagu ini jadi mood booster ane dalam ngerjain syarat kelulusan ini, pengen cepat2 ngebuat lagu ini benar benar terealisasi. 

Kulalui masa kecilku
   masa bahagia yang t'lah terukir indah
   dihatiku...
# Satu masa t'lah kulewati
   satu impian t'lah ku raih untukmu
   ayah bundaku

   namun kasihmu bagai puisi
   hangat senyumu menerangi jiwaku
   selamanya...
* perjalananku bagai cerita yang tak mungkin
   berakhir bahagia tanpa doamu
reff :
   tiada tempat yang paling indah
   selain rumah kita
   tiada masa yang paling indah
   selain bersama mereka yang tercinta
   bawalah aku kembali kemasa kecilku dulu
   dan biarlah kukenang rasa itu
   sebagai pelepas rinduku


baris pertama reff adalah yang ngebuat inget rumah, maklum anak rantau yang menyebrang selat demi sebuah gelar. 
Memang tempat yang paling indah adalah di rumah, tempat dimana bersama orang tua yang telah membesarkan kita. Kapan lagi menghabiskan waktu kita untuk mereka yang sangat luar biasa sayang dengan kita. Mereka yang rela berkorban apapun untuk kita. 

Mari kita sanggah kalimat mengenai "cinta ibu sepanjang masa namun cinta anak sepanjang jalan".. itu gak berlaku buat ane..
Terima kasih ayah bunda, dalam waktu dekat ane akan bisa berkata 
"satu impian telah kuraih untuk mu ayah bunda ku"

_fabolous_

Sahabat 15 Tahun yang Lalu, Sekarang, dan Selamanya

SMS yang mengejutkan di pagi hari, yang membuatku terbangun, "ki dodi meninggal" dua sms, dua chat FB, dan satu mention di twitter membuatku menganggap kejadian itu bukan lelucon. Terpukul memang, ketika dia disana melawan penyakitnya dari 6 bulan yang lalu aku belum bisa menjenguknya sekali pun, karena memang kuliahku yang ada di seberang pulau sumatera ini. 

Kejadian itu menerbangkanku pada 15 tahun yang lalu. Juli 1997, bulan ini adalah hari pertamaku masuk sekolah, masih teringat waktu itu Rp 100 logam kuning itu masih sangat berharga, masih bisa membeli pempek yang sering nangkring di pinggir sekolah. 15 tahun ini juga aku kenal dengan sahabatku dodi, karena ibu yang bertemu dan sering ngobrol ketika menunggui kami sekolah, kami pun jadi akrab. Kami bukan hanya menjadi sahabat, namun juga saingan dalam perebutan juara terbaik di kelas. Selalu rezki dan dodi, atau sebaliknya. 

Ada banyak sekali kenangan yang ingin aku tuliskan disini, ketika dia sakit mata dan memutuskan untuk tetap sekolah, tidak ada yang mau menegur dodi dan memilih menjauhinya karena takut tertular. Tapi aku tetap selalu ngajak dia untuk main walau dia sakit mata, sampai akhirnya dia main ke rumah ku dan ibuku memberi obat tetes mata. Kami sudah tau rumah masing2 ketika kami berumur 7 tahun. Kerjaan kami setelah pulang sekolah adalah "jalan jalan" ntah itu naik sepeda atau jalan kaki. walaupun waktu itu aku belum bisa naik sepeda. Yap kami berdua yang kecil ini naik sepeda tua milik dodi yang kadang dia bawa jalan2, kami menyusuri sekolah dan hutan di dekat sekolah. Kejadian paling lucu adalah ketika kami sedang jalan2 ber lima, walaupun cuma jalan2 di hutan dekat rumahku tapi kami nyasar dan butuh waktu sampai sore untuk balik lagi ke rumah. 

Sering sekali kalo ada pelajaran aku bertanya dengan dodi, walau pun kami saingan kami tetap saling membantu. waktu itu aku kurang di pelajaran menghapal dan dia kurang di bahasa inggris. Rumah dodi lah yang selalu jadi markas untuk belajar, dikarenakan strategis, dan waktu itu dekat dengan SMP yang notabennya rayon dari SD kami, dan kami berjanji untuk masuk ke SMP itu bareng. walau sebenarnya aku ingin SMP yang lain.




Permainan Josua oh Josua.
Waktu itu lagi musimnya acara kuis josua yang mencari barang. Jeffy, Aku, dodi, ogut, dan yuk da (mbaknya ogut) selalu main itu ketika kondisi dari rumah ogut sepi, ntah barang apa saja yang kami sembunyikan dan berlomba untuk menemukannya. Dari kondisi rumah ogut yang rapi banget sampai menjadi kapal pecah karena perbuatan kami. 
Walau kami sudah beda SMP, (aku, dody, dan jeffy masuk ke SMP terdekat; ogut dan yuk da masuk SMP yang lintas rayon) kami tetap sering main ke rumah ogut, disanalah markas kami, karena ogut punya banyak komik dan Playstation yang membuat kami betah sampai sore. Namun ada kejadian yang membuat yuk da marah besar dengan dodi, aku sebenernya gak terlalu ingat kejadian ini karena pada saat mereka berantem aku gak ikut main. Hilang lah anggota dodi dalam kelompok kami. dan permainan josua oh josua berakhir. 

Di SMP pun persahabatanku dan dodi gak putus, tapi persainganku dan dodi putus, karena sepertinya di level SMP aku gak bisa bersaing, selalu terlempar di 20-30 besar di setiap ujian harian. 9 tahun sekelas membuat orang tua kami masing masing sudah sangat kenal. Rumah dodi layaknya rumah kedua ku ketika ada istirahat sekolah atau pergantian ke pelajaran tambahan. Tempat dodi adalah tempat singgah kami untuk makan bekal yang telah kami bawa dari rumah. Disana makan, ngobrol, dan segan dodi mengajari kami soal pelajaran. 

9 tahun sekelas tidak berlanjut ke SMA, aku belajar di SMA negeri satu satunya yang punya asrama di Palembang, dan dodi masuk SMA yang sebenarnya sangat aku idam idamkan dari SD, karena kakak pertamaku lulusan sana dan berhasil menjebol UGM. Tapi mungkin waktu itu aku belum tahu Palembang secara penuh. Sebenarnya dodi masuk ke SMA yang sama dengan ku, tapi dia bilang biaya sekolahnya terlalu mahal dan memutuskan tidak melanjutkan ke tes selanjutnya. 
Namun persahabatan kami tidak pernah putus sebulan sekali dodi ke rumah atau paling tidak 6 bulan sekali.

Pribadi yang sederhana, gak pernah sombong, serta sering membantu membuat dia punya banyak teman disektarnya. Dan aku dan ogut adalah orang yang 15 tahun sudah mengenal dia. Sudah tau pribadi masing masing, dimana dulu kita mancing bareng, berenang di empang, main, belajar, dan banyak lainnya. membuatku ingin memutar waktu namun itu gak bisa. Hanya dalam tulisan ini memori tentang dodi bisa aku putar lagi.

Yap dia adalah sahabatku yang aku kenal dari orog sampai sekarang dan bakal selamanya. Dia telah mendahului kami, seorang sahabat yang tangguh, pantang menyerah, dan selalu tersenyum dengan khasnya. 

Selamat tinggal Sahabat, dirimu akan menjadi sahabatku sampai kapanpun, terima kasih untuk semuanya yang kau ajarkan, pribadi sederhana dan selalu bersyukur, pantang menyerah, sampai dengan selalu menuruti  orang tua, dan banyak lainnya nilai kehidupan yang sering kau ajarkan. Hanya doa yang bisa aku kirimkan dari pulau seberang ini, maaf tidak bisa mengantarkanmu ke peristirahatan terakhir. 

Dodi adalah sahabat ku dari 15 tahun yang lalu, Sekarang, dan selamanya. 
Yap selamanya dirimu bakal tetap hidup di memori kepalaku sampai kepala ini tidak kehilangan kemampuannya atau aku menyusulmu suatu saat nanti. 

Selamat Jalan kawan, sahabat seperjuangan, sahabat kecil, dan guru kecil

-Fabolous-

Cinta dan Matahari

Cinta itu seperti matahari
Ia tak pernah ingkar janji
Selalu terbit di pagi hari 
Menggantikan gelapmu dalam malam

Cinta itu seperti matahari 

Selalu setia, terbit di ufuk timur
dan tenggelam di ufuk barat

Matahari tak pernah mengeluh, 

Ia akan berdiri tegak menantang galaksi
meski kau mencaci 
karena terlalu terik menyinarimu

Seperti itulah cintaku menjagamu 

Menjaga dari setiap terpaan dan cacian 
yang datang kepadamu

Cintaku kepadamu seperti matahari

Bintang yang sesungguhnya, pemilik terang
yang mengajarimu kesempurnaan

by : @fifisafirina

Kacamata Bertangkai Tunggal Part 2

Yap ini lanjutan dari Part 1..

6 September 2012.

jam udah nunjukin pukul 09.00, semua pendaki di anjurkan buat turun. Beberapa porter yang sampai puncak dengan membawa orang-orang asing menyuruh untuk turun. Kami ber 7 akhirnya turun. Ditengah jalan masih ada beberapa senior ane mau maksain naik, setelah debat panjang, akhirnya mereka tetap nekat muncak. Yah ketika kami turun banyak sekali harapan harapan orang yang sirna. Ya mungkin masalah waktu memang memotong semuanya. Harapan yang dibawa dari jauh masa harus dipotong dengan waktu. Disini ane banyak banget melihat tipe orang, memang ada orang yang nekat mengejar harapan mereka tanpa mikir resikonya apa. Ada juga orang yang mutusin turun, menyerah mengejar mimpinya. Ada juga orang yang puas dengan apa yang didapat sekarang walaupun belum sampai puncak, ada orang yang egois mereka saling sikut untuk mendapatkan puncak gak mikir teman lah. Ada yang rela ngorbanin harapan mereka demi mengulurkan tangan ke sahabat yang jatuh bangun, ada lagi orang nyerah dan kapok ke semeru itu adalah orang yang kapok mengejar mimpinya lagi.

Sifat ketika mendaki gunung itu adalah sifat sebenarnya dari seseorang. Mimpi harapan, siapa yang gak punya sih? pasti semua orang punya, cuma cara mereka dapetin itu beda, dan kekuatan tekad mereka beda.

Oke lanjut ke cerita ane, jalan turun emang lebih gampang dibanding mendakinya. tinggal kayak main sepatu roda disana, srak srok srak srok. oh iya ane saranin kalo ke semeru bawa sepatu ya, kalo gak nasib kayak ane nih, yang  pake sendal, berlapis kaos kaki sama plastik hitam yang jebol gak karuan.

Hati hati juga jalan yang bercabang 3 ini. dari atas susah banget ngebedain mana jalur pendakian dan mana 2 jalur yang menuju jurang. Ane juga pas turun dari puncak sempat salah turun, ane malah ambil jalan jurang. dan itu emang jalurnya licin plus miring banget. Untung ane bisa balik lagi ke jalur pendakian dengan susah payah.








 
Akhirnya di tengah jalan bertemu rombongan yang tertinggal, ada atmaja, luthfa, budut, dan kenzhot. Disitu aku liat suasananya bener2 gak bersahabat banget, Mereka kecewa dengan kami berempat, ya gimana nggak kami ninggalin dengan 2 tas logistik ke atas. Susah emang nyalahin siapa. memang itu sifat masing2 dan gak ada yang bisa kompromi masalah hidup. sebenernya ane sama tawon bakal bernasib sama dengan 7 orang temen ane ini yang gagal muncak kalo si santo gak dateng dengan logistik. disitu emang keliatan muka kecewa dari mereka, harapan ingin muncak sirna karena ngeliat teman-teman yang lain pada kehabisan nafas, dehidrasi, dan kelaparan. Yang paling parah dehidrasinya itu si abdur dan luthfa sebenernya. mereka udah lemah banget.. Yah setelah itu kami diem dieman. dan gak tau harus bilang apa. Yang jelas ak langsung minta maaf sama Atmaja dan budut. Walau emang bukan salahku, ya ane tetap salah, gimana nggak, ane cuma mikirin harapan ane, dan gak ngeliat temen-temen yang udah dehidrasi, tepar, gak bisa jalan karena lemas.

Sama sih, ane juga pas tadi di tengah jalan dehidrasi, dan laper. Cuma bisa minta sisa tetesan pendaki yang turun dan makanan yg pendaki lain kasih ke ane sama tawon. Ane gak bawa apa2 cuy..

Sebenarnya ada musibah lagi di kelompok kami selain perpecahan tim, tas si kenzhot gelinding ke jurang. dan gak tau bisa diketemuin atau nggak.Kami positif thinking aja, dibawa sis dan moko yang pulang duluan.

Dan sampai di kalimati ternyata gak ada. dan kenzot mulai cemas, di tas itu isinya quran, dompet yg isinya stnk, sim, atm, ktm, dan ktp

Akhirnya kita ber 11 mutusin buat nginep semalam lagi di kalimati, sedangkan rombongan senior mutusin buat balik duluan.





7 September 2012
Ulang tahun ane nih broo... haha ulang tahun di kalimati
Akhirnya kami sepakat buat nelusurin jalan yang dilewatin kemarin. sampai akhirnya kita sampai di batas vegetasi dan ngeliat mulut jurang udah gak ada tas si kenzhot lagi. belom puas kita lanjut ngelewatin batas vegetasi, padahal itu udah jam 11 siang. sampai di tengah perjalanan ke mahameru, di cemoro tunggal, angin kenceng banget dateng, dan tiba tiba jalan ketutup kabut dan tebel banget, ane cuma bisa liat dalam sekitar 5 meter. astaga, udah cemas banget, ane cuma doa disini, "tolong bukakan jalan ya Allah,  kami ingin pulang ke rumah kami" sembari zikir. dan ajaibnya kabut itu tiba-tiba hilang dan jalan pun terang. Akhirnya nihil hasilnya, tas kenzot ilang.. akhirnya kami pulang ke ranu kumbolo trus dilanjutin ke ranu pani untuk persiapan pulang.

  










akhirnya kami pulang dengan kereta tanggal 9 September 2012..

Yap di sini kami dapet banyak pelajaran penting, Tentang perjuangan memperjuangkan harapan, mimpi, dan itu semua butuh asa yang kuat. Tapi di setiap perjalanan menuju mimpi itu kita bakal mendapati suka duka yang banyak gak terhitung, yang ngebuat kita dewasa tentunya kalo kita kuat, ada jga yang ngebuat menyerah ketika memang ada tanjakan tinggi nan terjal yang menantang dan sulit dilewati. Namun gak cukup tentang mengejar mimpi dan harapan, mempertahankan sahabat itu paling penting, karena ketika kita jauh dari keluarga, mereka lah keluarga kita. Mimpi kita pribadi itu gak penting ketika persahabatan yang harus dikorbanin.

Kecil, lemah, gak ada apa-apanya, ketika melihat semua kekuasaan Allah seperti gunung semeru ini, yah kita gak berhak buat sombong memang.
Seberapa sehat diri anda? Seberapa kuat tekat anda? seberapa hebat kekuatan mimpi anda? seberapa hebat pertemanan kalian? Seberapa baik diri anda dengan sahabat? dan Siapa sih diri anda? apakah orang yang egois? ambisius? peduli? Pemimpi? Yap, diri anda akan sadar dengan sifat anda ketika sudah menghadapi masalah. Terutama dengan mendaki sebuah gunung bersama para sahabat.

Dan satu lagi pelajaran yang saya dapat ketika melihat teman saya naik gunung semeru ini, kekuatan cinta itu luar biasa, kekuatan ingin membuktikan kepada orang yang kita cintai memberikan kekuatan lebih sepertinya.

Ini bisa diambil baiknya, kalo sebelum mengejar mimpi, kita harus cinta dulu dengan mimpi itu, baru kita kejar.



 








   


Tunjuk satu titik tujuan kita
Taruh tujuan itu didepan mata
Biarkan tetap menggantung di depan mata kita
Biarkan dia seperti itu agar kita terus mengejarnya.
Mengejar mimpi itu tanpa henti






Sekarang bukan sesuatu yang sia-sia kita lakukan
Tapi tangan yang harus bekerja lebih banyak
Kaki yang terus melangkah ke depan
Otak yang selalu berfikir
Semangat yang Tidak boleh hilang
Kebersamaan bersama sahabat yang wajib dipertahankan
Mulut yang akan lebih sering berdoa
serta Janji yang harus dipenuhi kepada orang yang kita sayangi.

Terima kasih Tuhan
Terima kasih Philar, dan sahabat2nya.
Terima kasih Kacamata Bertangkai tunggal.
 



Semeru, the best moment in my life in 2012.
3-10 September 2012

 
 

   
           
                      


                                                                
_fabolous_

Copyright © / Inspiration

Template by : Urangkurai / powered by :blogger