masalah = gunung


                Sabtu, 10 September 2011, penulis belajar mengenai sebuah tantangan besar di depan mata, sebuah tantangan itu sama seperti kita melihat sebuah gunung. Tinggi menjulang menembus awan. Mungkin seperti itulah rezz anggap sebuah tantangan. Ketika kita ingin menyelesaikan sebuah masalah dan tantangan tersebut pun sama halnya dengan mendaki gunung yang tinggi tadi, rasanya mustahil. Disini rezz anggap seperti gunung merbabu yang pernah rezz daki.  Yah bisa dibayangkan betapa capeknya ketika kita berjalan dalam jarak 3,2 km dalam bidang horizontal. Ditambah lagi  ketika kita harus berjalan dengan jarak 3,2 km dalam bidang vertikal.
                Kita harus mulai dengan kaki kaki kecil kita, setapak demi setapak dalam mendaki gunung merbabu.
                Dimulai dengan menaiki truk menuju kaki gunung merbabu di Kopeng, jawa tengah. Kita mulai dari basecamp. Dan langsung menuju pos 4. Sampai pos 3, yang berjarak 400 m dari pos 4 membuat mata berbinar. Namun jarak 400 m itu merupakan jarak vertikal. Di pos 3 rezz sudah putus asa. Namun ada sebuah kalimat yang selalu rezz pegang. Yaitu “sesungguhnya orang yang menyerah itu berada di ujung keberhasilan”, jadi rezz tetap maju dan alhamdulillah sampai di pos 4. Tempat kami menginap walaupun Cuma 5 jam, dan menuju puncak lagi.
                Sebenarnya mendaki merbabu adalah kenangan lama rezz. Tapi disini ada sebuah alasan mengapa diungkit kembali. Karena belakangan ini banyak sekali amanah dan tantangan yang diberikan kepada rezz. Mulai dari amanah yang kecil sampai dengan yang besar dan jangka panjang. Amanah menjadi kadep, dan amanah menjadi panitia yang lain. Dan yang paling besar adalah menhandle dari pada tim robot, padahal rezz yang sekarang bukan orang yan ahli dalam bidang itu. Amanah ini pertamanya menjadi bobot yang membebani pundak rezz. Dan ini adalah amanah buat saya, dan ini pasti bisa saya selesaikan. Itu yang membuat rezz tetap maju.. dan rezz harap akan jauh lebih baik.
                Ada beberapa hal yang dapat menghilangkan putus asa dalam diri rezz, pertama coba cerita kepada orang terdekat mengenai masalah, itu akan mengurangi beban dan merelaxkan tubuh. Kedua, percaya kalau Allah itu gak bakal pernah memberi tantangan yang tidak mampu diselesaikan hambanya. Karena Allah percaya kepada kemampuan hambanya. Ketiga, buat yang pencinta alam nih, masalah itu ibarat gunung dan jalan yang kita lalui dengan kaki kecil kita. Ketika kita tidak melangkahkan kaki kita tidak bakal pernah mencapai puncak. Sama seperti masalah, ketika anda tidak pernah menyelesaikannya, masalah itu akan tetap besar. Dan tidak akan pernah anda hidup tenang. Dan ketika masalah dan tantangan itu berhasil kita selesaikan akan ada rasa puas yang muncul dalam diri kita. Sama seperti ketika ada di puncak gunung..... (rezz)

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright © / Inspiration

Template by : Urangkurai / powered by :blogger